Pagi yang harusnya datang dengan senyuman dan binar sang mentari. Pagi ini, Jum'at ,17 Juli 2009 serasa gelap...mendung...dingin...dan sunyi...
Kuhidupkan TV, kuberharap mendengarkan berita-berita hangat, berita kedatangan MU, berita bermutu...
Tapi aku terhenyak, kaget, geram dan campur aduk perasaan ini.., begitu kulihat, terpampang dilayar kaca, lagi..lagi..bom meledak. Lagi-lagi Jakarta bersimbah darah , JW Marriot dan Ritz Carlton jadi sasaran.
Kok, ya masih ada orang-orang model kayak gitu, merampas nyawa orang dengan seenak udelnya, apa memang mereka ga punya udel..
Apa sih yang dicari, sensasi, nama baik ( kayaknya ga mungkin, dah pasti namanya jelek..),
terkenal, atau hanya sekedar hobby..( hobby kok aneh..)
Atau hati mereka memang sudah jadi batu, mengeras karena terlalu lama menghirup asap mesiu.., sudah banyak menghisap darah korban, atau sebenarnya mereka sudah mati, mati jiwanya..hanya tinggal raga yang bergentayangan menebarkan teror dimana-mana.
Manusia memang tak bisa memilih ajalnya, tak bisa memilih tempat untuk menjamu sang Malaikat maut, karena itu memang rahasia Allah, Pemilik semua makluk.
Tapi tindakan barbar tetaplah barbar, tak bisa dibenarkan apapun alasannya, karena memang tak ada alasan untuk itu.
Pagi yang seharusnya indah, terkoyak oleh sebelintir manusia tak beradab..
Semoga ini kali yang terakhir...
Kali dimana pagi yang seharusnya indah beraroma bunga dan rumput segar bermandikan embun, berubah menjadi pagi yang mencekam, penuh tangis dan jeritan anak manusia, dan pagi yang beraroma bubuk mesiu penabur kematian.
Semoga bagi keluarga yang ditinggal oleh orang-orang yang mereka cintai, oleh suami, istri, anak, teman dan handai tolan, tetap diberi ketabahan menghadapi cobaan ini...
Dan semoga cobaan ini membuat kita tambah kuat menjalani kehidupan ini.
Karena tiap-tiap orang memang harus menjalani garis kehidupan mereka sendiri -sendiri.
Dan akhirnya...Biarlah Allah yang maha Adil yang akan mengadili mereka di hari Pengadilan nanti.
Wassalam
Kuhidupkan TV, kuberharap mendengarkan berita-berita hangat, berita kedatangan MU, berita bermutu...
Tapi aku terhenyak, kaget, geram dan campur aduk perasaan ini.., begitu kulihat, terpampang dilayar kaca, lagi..lagi..bom meledak. Lagi-lagi Jakarta bersimbah darah , JW Marriot dan Ritz Carlton jadi sasaran.
Kok, ya masih ada orang-orang model kayak gitu, merampas nyawa orang dengan seenak udelnya, apa memang mereka ga punya udel..
Apa sih yang dicari, sensasi, nama baik ( kayaknya ga mungkin, dah pasti namanya jelek..),
terkenal, atau hanya sekedar hobby..( hobby kok aneh..)
Atau hati mereka memang sudah jadi batu, mengeras karena terlalu lama menghirup asap mesiu.., sudah banyak menghisap darah korban, atau sebenarnya mereka sudah mati, mati jiwanya..hanya tinggal raga yang bergentayangan menebarkan teror dimana-mana.
Manusia memang tak bisa memilih ajalnya, tak bisa memilih tempat untuk menjamu sang Malaikat maut, karena itu memang rahasia Allah, Pemilik semua makluk.
Tapi tindakan barbar tetaplah barbar, tak bisa dibenarkan apapun alasannya, karena memang tak ada alasan untuk itu.
Pagi yang seharusnya indah, terkoyak oleh sebelintir manusia tak beradab..
Semoga ini kali yang terakhir...
Kali dimana pagi yang seharusnya indah beraroma bunga dan rumput segar bermandikan embun, berubah menjadi pagi yang mencekam, penuh tangis dan jeritan anak manusia, dan pagi yang beraroma bubuk mesiu penabur kematian.
Semoga bagi keluarga yang ditinggal oleh orang-orang yang mereka cintai, oleh suami, istri, anak, teman dan handai tolan, tetap diberi ketabahan menghadapi cobaan ini...
Dan semoga cobaan ini membuat kita tambah kuat menjalani kehidupan ini.
Karena tiap-tiap orang memang harus menjalani garis kehidupan mereka sendiri -sendiri.
Dan akhirnya...Biarlah Allah yang maha Adil yang akan mengadili mereka di hari Pengadilan nanti.
Wassalam
